Postingan

ES DUA (Pascasarjana) Pengalaman Menjadi MAHASISWA S2

Hai guys.... Hari ini gua berfikiran untuk menulis tentang perkuliahan... beberapa hari lalu gua sibuk bacain bukunya si Alit, "SKRIPSHIT" yang di dalamnya banyak cerita huru-hara Alit dalam menyelesaikan kuliahnya... nah gua berfikir juga untuk menuliskan tentang kuliah gau.... tapi ini di S2... iya gua S2.. gua juga g tau kenapa gua bisa masuk kuliah di ES DUA.....bahkan bapak gua yang biayain gua juga gak tau kenapa dia mau biayain gua kuliah di ES DUWA. Gua sering merenung, flashback ke masa-masa lalu saat di S1... gua ngeliat romobongan mahasiswa yang udah berumur "sebut aja TUA" sering nangkring di kantin Mami, depan kampus gua. Baju mereka rapi, beda banget sama kami anak-anak S1 jaman itu.. kaos oblong, sendal jepit, tas usang dan rambut gondrong dengan kutu kemana-mana. Saat itu gua dan teman gua si Dhika, suka saling pandang-pandangan, bukan karena gua maho, atau si Dhika itu bajingan, tapi karena kita saling ngobrol lewat pandangan. Dhika m

Muda Berkarya

Gambar
The Billioner Hai guys, udah nonton film The billioner? film dari negeri gajah ini (Thailand) benar-benar sarat motivasi, pertama gua nonton film ini gua bener-bener tersentuh dengan perjuangan seorang anak muda yang jadi karakter utamanya. gua nonton sendirian, dan gua takjub sama alur ceritanya, dan yang bikin gua gak habis-habisnya nepok jidat adalah, THIS IS A TRUE STORY. Kisah ini tentang seorang anak SMA yang gila game online, dia sebenarnya anak orang kaya, namun di kelas nya dia sama sekali gak dilirik sama teman-teman nya. Hoby nya bermain game membuat Top Ittipat (karakter utama) menhabiskan banyak uang, bahkan di kamarnya banyak komputer sebai saran untuk dia bermain game.  Ittipat punya pacar yang cantik bernama Lin....pada dasarnya Lin ini anak yang baek, dan gua juga suka liat karakter Lin dan Ittipat dipasangkan di film ini. Suatu hari pas lagi pelajaran komputer...Ittipat yang sedang sibuk maen game onlinnya, dikagetkan dengan penawaran dari seseor

Chapter One

THIS IS ME Semarang, 17 Juli 2006 Siang itu cuaca benar-benar panas, keringat mengalir bahkan hampir gak gua rasakan baju kemeja putih yang gua kenakan basah kuyub sampai singlet yang ada dibalik kemeja itu pun dapat terlihat jelas dari kejauhan. Hari ini para remaja dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di sebuah gedung pertemuan yang megah, di salah satu sudut kota Semarang yang disebut Tembalang. Hari dimana gua dan remaja lainnya resmi berstatus seorang mahasiswa, ya seorang mahasiswa, perjuangan yang tidak sia-sia untuk seorang anak perantauan dari desa kecil di Pulau Sumatera yang selalu memimpikan indahnya menuntut ilmu di Jawa. Gua sampai di Semarang 2 hari yang lalu, tepatnya sebelum hari ini, dimana penerimaan mahasiswa baru sedang dilaksanakan. Gua berangkat dengan pesawat dari Jambi, sedangkan kedua orang tua gua serta dua orang adek gua terpaksa naik mobil dengan alas an menghemat biaya. Gua menempuh perjalanan 1 jam dari jambi ke Jakarta, dan 1 jam lagi dari