Muda Berkarya

The Billioner


Hai guys, udah nonton film The billioner?
film dari negeri gajah ini (Thailand) benar-benar sarat motivasi, pertama gua nonton film ini gua bener-bener tersentuh dengan perjuangan seorang anak muda yang jadi karakter utamanya.
gua nonton sendirian, dan gua takjub sama alur ceritanya, dan yang bikin gua gak habis-habisnya nepok jidat adalah, THIS IS A TRUE STORY.

Kisah ini tentang seorang anak SMA yang gila game online, dia sebenarnya anak orang kaya, namun di kelas nya dia sama sekali gak dilirik sama teman-teman nya. Hoby nya bermain game membuat Top Ittipat (karakter utama) menhabiskan banyak uang, bahkan di kamarnya banyak komputer sebai saran untuk dia bermain game. 

Ittipat punya pacar yang cantik bernama Lin....pada dasarnya Lin ini anak yang baek, dan gua juga suka liat karakter Lin dan Ittipat dipasangkan di film ini.
Suatu hari pas lagi pelajaran komputer...Ittipat yang sedang sibuk maen game onlinnya, dikagetkan dengan penawaran dari seseorang player yang nawar barang-barang yang dimiliki Ittipat di game online itu...gak tanggung-tanggung di tawar dengan harga yang cukup tinggi. Itipat pun menjual barang-barang dalam game dengan bantuan rekening tabungan pamannya.

Siapa sangka uang itu ngalir deras ke rekening sang paman, akhirnya Ittipat bisa beli sebuah mobil sedang secara tunai di sebuah showroom mobil. waktu gua liat adegan ini gua berfikir...hmmm pantesan di game online banyak banget yang jualan barang-barang dengan uang beneran..dan ini bisa jadi uang tambahan. (walaupun cara ini ilegal dikalangan game online)

singkat ceritanya..... Ittipat mau masuk kuliah, dan dia selalu gagal.....Ayah nya cuma mau membiayai kalau Ittipat kuliah di Universitas Negeri. Nah disini lah mulai alur cerita yang mantep itu.
Permasalahan muncul bertubi-tubi menghantam Ittipat...
-Hutang ayahnya senilai 40 Juta Bath (setara 12 Milyar).... gua gak bisa bayangin gimana cara balikin tu uang
-Masalah perkuliahan Ittipat yang gagal
-Masalah percintaan Ittipat dengan Lin yang rumit karena Ittipat cenderung pendiam dan gak suka ngerepotin pacarnya.
-Permintaan orang tua agar Ittipat ikut pindah ke China juga mejadi masalah baginya
-Masalah terakhir adalah, Di eksekusinya rumah yang ditinggali oleh Ittipat sebagai pelunasan sebagian Hutang Ayahnya.

Bagi gua yang seorang anak biasa, gua gak bakal sanggup untuk ngejalanin masalah-masalah itu dan gua bakal pilih terbang ke China ikut dengan orang tua. 
Tapi itu gak berlaku bagi Ittipat. Dia adalah seorang mahasiswa yang gak pernah nyerah.
Uang sisa yang seharusnya ia gunakan untuk bayar kuliah, malah di jadikan sebagai modal usaha.
Pertama dia membeli DVD Player sebanyak mungkin dan dia coba jual.... ternyata..DVD yang dia jual itu cuma DVD bajakan....hasilnya Ittipat rugi besar.....dan uangnya hilang seketika..

Usaha kedua yang di bangun oleh Ittipat adalah Kacang Goreng...
Berawal dari jalan-jalan dan ketemu sama pedagang kacang goreng...Ittipat gak pernah malu untuk bertanya, gak pernah ragu untuk mencicipi kacang goreng yang dijual dipasar, dan berusaha memutar otaknya untuk menemukan ide brilian membangun kerajaan kacang goreng miliknya sendiri....
Ide telah terkumpul, dengan mencatat segala hal-hal kecil yang bisa menjadi pendukung penjualan kacangnya. Berawal dari satu Otlet di sebuah Mall.... Bersama sang paman, akhirnya Ittipat sukses dengan 1 bisnis kacang gorengnya itu....lagi-lagi si anak jenius ini nekat untuk membuat gebrakan baru....dia segera membeli 10 mesin penggoreng kacang, dan membuka otelet-otlet lain di Mall itu.....

ide nekat itu akhirnya berujung petaka....mesin-mesin itu mengotori dinding bagian atas dari Mall itu dan Ittipat di larang berjualan kacang di Mall.... Kerugian lagi-lagi datang menghantam bisnis yang dirintis oleh anak usia 17 tahun itu.
 Ittipat dan Paman yang sedang berjualan Kacang

Ittipat gagal dalam usaha, dia juga gagal dalam kuliahnya, bahkan Ittipat juga gagal menjaga hubungannya dengan Lin. Ketertutupan Ittipat membuat Lin merasa tidak dianggap sebagai kekasihnya. Masalah terus berlanjut sampai suatu saat Ittipat teringat dengan makanan ringan yang pernah di bawa oleh Lin saat perjanalan. Makanan Itu adalah RUMPUT LAUT yang di goreng.

Tanpa pikir panjang Ittipat menjual semua mesin penggoreng kacang nya, dan membeli sebanyak-banyaknya rumput laut mentah untuk di goreng dan mencari racikan bumbu yang tepat....satu demi satu sudah di goreng namun hasilnya nihil...rasa yang diharapkan oleh Ittipat gak juga didapat. Sudah habis modal Ittipat untuk mencoba rumput laut itu....
akhirnya Ittipat menjual Mobilnya, dan Menjual komputer-komputer milik nya di rumah...hanya untuk beli rumput laut dan nyoba untuk cari resep masakan yang renyah untuk rumput laut ini....emosi, capek, tangan melepuh terkena minyak goreng, serta pikiran yang sangat kacau telah di alami anak ini, sampai suatu ketika semua rumput laut itu habis dan paman Ittipat pun masuk rumah sakit...

Saat itu gua berfikir, "astaga ini masalah kenapa gak ada habisnya? sampai mana batas kemampuan anak ini untuk bisa bertahan?" dalam hati gua sadar..kalau ada di posisi Ittipat saat itu, gua pasti sudah setres, ambil tali, gantung diri. Hutang 12 Milyar, Pacar di ambil orang, harta habis di jual, dan paman jatuh sakit. Anak 17 Tahun menerima tantangan di atas limit manusia pada umumnya.

Ittipat pulang kerumah, dan menemukan sebungkus rumput laut basah terkena air hujan....dia menghidupkan penggorengan dan langsung menggoreng sisa rumput laut itu....hasil nya....VIOLLAAA.......... ratusan dus rumput laut yang selama ini habis, dan harta benda yang telah terjual...kini terbayarkan dengan sebungkus rumput laut bekas yang terkena hujan.... ternyata Ittipat menemukan apa yang dia cari...karena dia TAK AKAN PERNAH MENYERAH......

singkat cerita Ittipat berhasil menjual rumput laut itu dan omset yang dia peroleh pun semakin meningkat...lagi-lagi dasar otak nya yang gak bisa diem...Ittipat berusaha untuk melipat gandakan omset itu dengan cara menjual dagangannya ke minimarket ternama yaitu SEVEN ELEVEN.......usaha Ittipat ini selalu ditolak dengan berbagai kendala, mulai dari bingkisan yang kurang menarik, harga yang mahal, serta tidak adanya pabrik yang bisa memasok dagangan itu dalam jumlah besar yakni 72ribu dus. iya TUJUH PULUH DUA RIBU DUS...........

gua gak pernah habis pikir dengan isi otak Ittipat pada waktu itu, dia benar-benar gak putus aja, semua persyaratan itu dia coba untuk penuhi bahkan membuat pabrik dadakan dari gudang bekas milik keluarganya, uang renovasi gedung dia dapat dari keuntungan penjualan rumput laut di Mall, dan sebagian sisa penjualan mobil...

dalam beberapa minggu...Pabrik itu pun jadi..................AMAZING.......kalo bisa kasih 10 Jempol maka akan gua kasih 10 Jempol untuk kemampuan tak terbatas seorang Ittipat.
Manager Seven Eleven datang untuk mengecek kelayakan pabrik...dan lagi-lagi... tahap pertama pabrik itu dinyatakan tidak layak karena kurang bersih..... namun Ittipat segara memperbaikinya....

Paman menyarankan Ittipat untuk memberikan "uang pelicin" untuk manager Seven Eleven agar pabrik Ittipat bisa lolos dari seleksi. Namun Ittipat hanya berkata "Gak paman, aku gak mau mama ku di katakan tidak mengajarkan arti kejujuran pada anaknya"

gua kaget pas Ittipat mengucapkan kalimat itu...seorang anak muda berusia 17 Tahun terlalu bijak untuk bisa berkata demikian....tapi Ittipat melakukan itu ...ya dia ITTIPAT...
hari berikutnya Ittipat menerima kabar bahwa pabriknya dinyatakan lolos uji...dan harus segera menyetorkan 72.000 Dus Makanan ringan Rumput laut yang ia beri nama "TAU KAE NOI" (PENGUSAHA MUDA)

setelah semua dus terkirim.....inilah perbincangan terakhir ketika Ittipat menelpon Papa nya

"Halo Ittipat... pagi-pagi sudah telepon?"
"maaf pa"
"ada apa nak?"
 "Pa......."
"Papa dan Mama sudah bisa pulang sekarang"
...................................
 "kenapa kamu berbicara seperti itu nak?"
Setelah itu..percakapan terhenti..Ittipat hanya tersenyum...menangis..dan mematikan telepon yang di genggamnya...sambil mengusap darah yang mengalir dari hidungnya....Ittipat sakit karena tak berhenti untuk packing 72.000 kemasan TAO KAE NOI


2 tahun setelah kerja sama dengan Seven Eleven, Ittipat mampu melunasi hutang keluarganya 40juta bath (12 Milyar Rupiah) dan menempati kembali rumah bersama keluarganya.
Kini Ittipat telah memiliki perkebunan rumput laut di Korea Selatan, pendapatan nya saat tahun 2010 adalah 1.500 juta bath. (450 Milyar rupiah)... saat ini Ittipat berusia sekitar 27 tahun... ia memiliki 2500 karyawan..

quote dari Top Ittipat Kulapongvanich

"JANGAN PATAH SEMANGAT WALAU APAPUN YANG TERJADI, JIKA KITA MENYERAH MAKA HABISLAH SUDAH"


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ES DUA (Pascasarjana) Pengalaman Menjadi MAHASISWA S2

Chapter One